Saat ini ICJR sedang berupaya untuk menggali dana yang bukan berasal dari donor. Untuk itu, tak usah heran jika di situs ICR terpampang iklan – iklan yang datang dari google adsense. Iklan – iklan yang tampil di situs ICJR tentu tidak dalam kendali kami, karena kami hanyalah publisher yang memasang kode – kode rumit dari google. Berapa yang dihasilkan dari pemasangan iklan tersebut? Nggak banyak juga sebenarnya, catatan kami menunjukkan pendapatan bulan lalu tidak lebih dari empat puluh ribu rupiah. Kenapa kecil, karena pendapatan iklan baru diperoleh jika ada seseorang yang membuka iklan yang tayang di halaman depan ataupun di tiap entry di situs ICJR.
Kali ini, meski sudah banyak dicoba oleh LSM lain, ICJR membuka toko online yang beralamat di http://toko.icjr.or.id. Kenapa toko online? Ini lebih karena praktis aja, ICJR tidak memiliki ruang pamer ataupun ruang simpan. Untuk itu tak ada produksi massal, yang ada jika ada pembelian maka baru akan diproduksi. ICJR memang tidak sedang bagi – bagi gratis dengan tujuan kampanye, kami yakin dengan menjualnya maka kampanye mengenai hak asasi manusia dengan bahasa yang lebih nge-pop akan tetap berjalan. Dan menjualnya melalui internet adalah cara kami untuk menyebarluaskan pesan – pesan hak asasi manusia.
Dua-duanya adalah cara baru yang coba ICJR tempuh, kami sendiri tidak terlampau mengetahui apakah kedua hal ini akan berhasil, tapi tak ada salahnya dengan mencoba dan meramu cara – cara untuk apa yang saat ini dikenal dengan fundraising