Surat dari Poltangan – Semua orang pasti punya mimpi, begitu pula organisasi yang sehat pasti punya impian yang hendak diwujudkan yang tertuang dalam rencana strategis organisasi. Impian tersebut tentu harus dapat terwujud dalam jangka waktu tertentu.
ICJR saat ini punya mimpi besar yang harus diwujudkan, tak hanya terlibat aktif dalam proses pembaharuan hukum acara pidana tapi juga bermimpi untuk memiliki pusat data terbesar di Indonesia, setidaknya di antara kalangan Organisasi Non Pemerintah. Mimpi ini tentu sangat ambisius mengingat banyaknya tantangan yang pasti dihadapi.
Salah satu tantangan untuk membangun pusat data dalam bentuk perpustakaan normal tentu membutuhkan dukungan sumber daya yang kuat. Tak hanya manusia yang dibutuhkan tapi sumber daya dana yang yang stabil juga perlu diadakan untuk memelihara kesinambungan bekerjanya pusat data tersebut. Melihat kapasitas organisasi yang masih kecil tentu harus ada strategi lain, selain itu juga menimbang bahwa ICJR belum memiliki kantor permanen sehingga kami memilih untuk membangun Pusat Data dalam bentuk digital library.
Pusat Data ini setidaknya harus dapat menampung ribuan buku dan jurnal yang terorganisir dengan baik, sehingga masyarakat, terutama praktisi dan akademikis dapat mengakses pusat data tersebut untuk berbagai keperluan penting seperti melakukan penelitian baik untuk kepentingan akademik ataupun kepentingan pembelaan dalam perkara – perkara pidana. Dengan memilih dalam bentuk digital library, tentu akan menghemat banyak hal, kami tak memerlukan banyak ruangan untuk menyimpan buku, jurnal, laporan, ataupun koleksi lainnya dalam bentuk hard copy. Disamping itu tentu juga tak repot jika kantor harus berpindah tempat.
Kami percaya dokumentasi yang baik juga akan membawa manfaat bagi masyarakat, setidaknya akan bermanfaat bagi kepentingan ICJR di masa-masa depan. Dan tugas kami adalah mewujudkan impian tersebut